Dr. Zakir Naik berasal dari India. Ia adalah penerus sang
guru, Ahmed Deedat. Ia total terjun di dunia dakwah dan berhenti dari profesi
sebagai Dokter Medis. Dr. Zakir Naik telah meng-Islam-kan puluhan ribu orang.
Ingatan Dr. Zakir Naik, sungguh luar biasa, ia bukan hanya mampu menghafal
Alquran dan Shahih Bukhari Muslim, tapi juga menguasai kitab weda, tripitaka,
bhagavad gita. Ia memiliki harapan yang sama dengan Ahmed Deedat, yaitu
menggelar Debat Terbuka dengan Paus Paulus langsung di markasnya Vatikan-Roma!
Berikut ini adalah salah satu video dialognya dengan seorang Hindu :
Penanya (Amuta) : “Selamat malam semuanya. Nama
saya Amuta. Saya bekerja di kedutaan India. Saya punya banyak pertanyaan tapi
karena waktu yang singkat, saya akan bertanya sedikit saja.
“Pertama, Jadi, kenapa tidak ada kasta dalam Islam?”
“Kedua, ….”
Dr. Zakir : “ Saya akan menjawabnya satu
persatu, jika selesai menjawab yang pertama. Silakan anda menanyakan pertanyaan
kedua.”
Penanya (Amuta) : “Ok, baiklah
berikan jawabannya.”
Dr. Zakir : “Saudari ini bertanya kenapa
tidak ada kasta dalam Islam. Karena dalam Islam kami percaya, bahwa semua
makhluk itu sama. Tidak seperti agama Hindu. Qur’an berkata di surat Al-Hujurat
14:13 ; ‘Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan. Dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.’
‘Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi
Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Kriteria pada hari akhir
nanti, di sisi Allah swt.’ Bagi manusia untuk menjadi unggul dari pada manusia
lain, bukanlah jenis kelamin, jenis warna, kekayaan, umur akan tetapi adalah
takwa. Pengabdian, kesadaran, kebajikan.
Satu-satunya cara bagi manusia untuk bisa unggul dari pada
manusia lain, bukan karena kekayaan, umur, jenis kelamin tapi karena pengabdian
kepada Allah swt. Kebajikan dan akhlak yang baik. Tidak seperti agama Hindu
ketika kita membaca kitab Weda disebutkan bahwasanya Tuhan. Dia menciptakan
kelas Brahmana. Kelas pemimpin dari kepala. Itu adalah kelas pertamanya.
Kemudian Dia menciptakan kelas pejuang “Satria” dari dada. Kemudian dari perut
dan Dia menciptakan komunitas pengusaha. Dan dari kaki Dia menciptakan “Sudra”
kelas bawah.
Jadi, inilah yang disebutkan dalam Weda. Dalam Islam, kami
percaya bahwa semua manusia adalah sama/ setara. Kami tidak percaya jika
seseorang lebih unggul/baik karena umurnya, pekerjaannya, kekayaannya, karena
warnanya, karena kastanya. Jadi Islam adalah agama yang universal. Tidak
seperti dalam Weda bahwa dikatakan kamu harus tetap pada kastamu. Karena jika
anda tahu, itu dimaksudkan untuk bisa dikontrol oleh para kelas Brahmana yang
dimana berjumlah sedikit/ presentasi minor. Dan mereka mengatakan jika kamu
lahir sebagai kaum Sudra, maka kamu harus tetap menjadi kaum Sudra dan melayani
kaum Brahmana, kemudian pada kehidupan selanjutnya baru bisa menjadi baik/naik
kelas. Jadi ini nama ideologi. Jadi kamu tahu, jika mereka ingin orang bawah
tetap menjadi kalangan bawah dan yang kaya serta mempunyai kedudukan tetap
menjadi orang top. Dalam Islam kami percaya pada kesetaraan. Dan Islam
adalah agama untuk seluruh manusia. jadi itulah alasan kenapa Islam sangat
menentang perkastaan. Semoga itu menjawab pertanyaan anda.’
Penanya (Amuta) : “ Baik pak, saya punya
satu keraguan lagi. Jadi kenapa anda mengatakan ada Muslim Syi’ah, Muslim Sunni
dan lain-lain. Apa itu?”
Dr. Zakir : “Saya tidak mengatakan Muslim
Syi’ah atau Muslim Sunni. Muslim adalah seseorang yang menyerahkan kehendaknya
kepada Allah. Dalam Islam tidak ada sekte. Allah berfirman dalam Al-Qur’an
surah Ali Imran 3: 103: ‘Dan berpeganglah kamu
semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai.’
Tidak ada Muslim Syi’ah atupun Muslim Sunni. Mereka adalah
keluarga (sebuah kaum dari satu daerah yang sama-sama beragama Islam) mungkin
milik keluarga ini, itu untuk mengetahui, itu tidak berarti menjadikan
seseorang unggul. Syi’ah lebih unggul, Sunni lebih unggul. Tidak!! Itu
adalah dari latar belakang keluarga. Itu tidak berarti bahwa seseorang lebih
unggul dari pada yang lainnya. Satu-satunya jalan atau cara bagi manusia untuk
unggul dari yang lain adalah ketaatan, berbuat kebaikan, dan dengan keimanan yang
kuat kepada Allah. Semoga bisa menjawab pertanyaan anda.’”
Penanya (Amuta) : “Baik, kenapa dalam
Islam, dalam pernikahan tidak ada ramalan bintang?”
Dr. Zakir : “Kenapa dalam Islam menjelang
pernikahan tidak ada ramalan bintang? Karena Saudariku, kami tidak percaya pada
ramalan bintang.”
Penanya (Amuta) : “Apakah memang tidak ada
ramalan bintang dalam Islam dan anda benar-benar menjumpainya?”
Dr. Zakir : “Ya saudariku, saya akan
menjawabnya. Saya akan memberitahumu apa yang dikatakan dalam Hindu. Karena saya
telah belajar agama Hindu. Agama Hindu percaya pada ramalan bintang.
Kundli-kundli. Anda tahu kundli?”
Penanya (Amuta) : “Ya Saya tahu.”
Dr. Zakir : “Ya kamu tahu saudariku, anda
memberitahu tanggal lahirmu kemudian mereka berkata bahwa matahari begini, anu
begitu dan begini, dan ini dan itu gerhana datang. Itu hanya tanda. Tapi tanda
seperti itu bukan tanda yang menentukan. Itu hanya hipotesa. Dikatakan, jika
anda lahir pada hari tertentu ada sesuatu yang terjadi, suatu planet begini dan
begini itu tanda tapi bukan tanda yang menentukan. Bukan fakta yang benar.
Seperti yang kita baca di kampus kita biologi, embriologi, itu hanya sesuatu
yang mereka percaya. Tepatnya hanya sebuah asumsi.
Kemudian mereka mengatakan tentang masa depan semua hal yang
mereka dasarkan pada kundli (ramalan) tidak akan menjadi kenyataan. Kami dalam
Islam menentang ramalan nasib/ keberuntungan. Dalam Qur’an surah Al-Maidah 5:
90 ; ‘Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) Khamar,
berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah
termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu
mendapat keberuntungan.’
Qur’an mengatakan tentang hal mengundi nasib didefinisikan
dengan anak panah. Jadi dalam Islam kami tidak percaya pada hal ini
(mengundi nasib). Anda tahu dalam suatu waktu anda pergi ke (…) kemudian anda
memberitahu tanggal lahirmu. Kemudian anda diberitahu, sesuatu yang baik akan
datang padamu dalam 1 minggu kedepan. Meskipun jika ratusan kejadian buruk akan
terjadi, satu kejadian yang baik tentu juga akan terjadi. Satu orang kemudian
mengambil ramalan bintang. Sesuatu yang buruk akan terjadi dalam kurun waktu 1
bulan mendatang. Ini adalah suatu pernyataan yang sangat ambigu.
Semua hal tentang ramalan bintang seperti apapun (tindakan
dalam melakukan ramalan) untuk mengetahui masa depan. Dalam Islam kami tidak
mempercayai perbuatan tersebut. Mengambil semacam undian untuk mengetahui
kejadian masa depan atau dengan membaca garis tangan, melihat bintang, Islam
menentang hal ini. Dan seringkali anda dibodohi dengan mempercayai semua itu
benar.
Dan sebuah penelitian telah dilakukan, bahwa seorang
psikiologis mengajar pada sebuah kelas dengan ratusan murid. Dan setelah satu
minggu dia berkata, ‘Sekarang, saya telah mempelajari latar belakang tentang
semua hal. Saya akan menulis tentang kepribadian tiap-tiap orang. Saya menulis
tentang masa lalunya dan apapun. Tapi jangan membuka catatan sampai saya
memerintahkan. Jadi si psikolog ini menulis tentang detail setiap muridnya
tentang masa lalunya. Setiap murid diberikan satu catatan yang merupakan detail
kehidupannya, kepribadiannya, dll. Sekarang buka catatannya dan berikan skor,
seberapa akurat saya dalam menulis detail kehidupanmu. Percayalah, bahwa lebih
dari 95% dari murid mengatakan sang Profesor lebih dari 90% benar!!! Rahasianya
adalah profesor memberikan catatan yang sama kepada semua muridnya.
Ini (ramalan) adalah sebuah pernyataan yang sangat ambigu,
Islam sangat menentang ramalan nasib. Menentang ramalan masa deoan. Itulah alasannya
tidak memerlukan kundli sama sekali. jika kundli benar kenapa benyak sekali
pasangan yang bercerai dalam Hindu. Kenapa? Yang kami percaya adalah bahwa kita
harus memilih pasangan hidup kita. Dan Nabi Muhammad saw bersabda, disebutkan
dalam Hadits Shahih:
‘Bahwa ketika seseorang memilih pasangan hidup di
dasarkan pada 4 hal; kecantikan, kekayaan, keturunan kebangsawanan, dan agama.
Yang terbaik adalah agamanya’
Yang terbaik dalam memilih pasangan hidup adalah memilih
pasangan yang mempunyai akhlaq yang baik. Bukan kundli atau ramalan yang
berdasarkan lahir bulan september, oktober itu tudak ada bedanya. Kebaikan atau
akhlaqnya harus cocok. Itulah alasannya mengapa wanita dalam Islam, disebut
sebagai “Muhsena yang berarti sosok yang berlawanan dengan setan (kurang
lebih). Dalam agama lain termasuk Hindu, wanita diibaratkan instrumen setan.
Dalam Al-Qur’an wanita diibaratkan sebagai muhsena, dalam bahasa arab artinya
sosok yang berlawanan dengan setan. Jadi jika seorang laki-laki menikah dengan
perempuan yang berakhlaq mulia, Insya Allah dia akan menjaga suaminya dari
jalan yang salah. Semoga bisa menjawab pertanyaanmu saudari’”
Penanya (Amuta) : “Begini pak, saya ingin
mengucapkan syahadat.”
(disambut oleh jamaah dengan tepuk tangan)
Dr. Zakir : “Masya Allah!, saudari yang baru
saja bertanya, dan saya yakin jika anda adalah pemeluk Hindu kan?”
Penanya (Amuta) : “Ya, saya Hindu..”
Dr. Zakir : “Saudari yang baru saja bertanya.
Masya Allah, Allah memberikan hidayah sehingga dia mau memeluk Islam. Saya ingin
bertanya saudari, apakah saudari percaya jika hanya ada satu Tuhan?”
Penanya (Amuta) : “Ya, saya percaya.”
Dr. Zakir : “Apakah saudari percaya bahwa Tuhan
tidak mempunyai gambar-gambar?”
Penanya (Amuta) : “Ya, saya percaya.”
Dr. Zakir : “Apakah saudari percaya bahwa tidak
ada yang pantas disembah kecuali Allah?”
Penanya (Amuta) : “Ya, saya percaya.”
Dr. Zakir : “Apakah saudari percaya bahwa Nabi
Muhammad saw adalah utusan terakhir dan penutup dari Allah?”
Penanya (Amuta) : “Ya, saya
percaya.”
Dr. Zakir : “Insya Allah akan saya bacakan dalam
bahasa Arab dan saudari menirukan,” “Ashadu..saya bacakan arabnya dan
tirukan.” Dr. Zakir Naik memberi arahan.
Penanya (Amuta) : “Ashadu…alla…ilaha..illallah.
Wa ash hadu…anna…Muhammadan…’abduhu…warasuluhu.”
Dr. Zakir : “Masya Allah saudari,”
Kemudian Amata diberi pelukan oleh seorang muslimah, tanda
kegembiraan bahwa ia sekarang seorang muslimah sama dengannya.
Dr. Zakir : “Saudari, akan saya bacakan
terjemahnya dan saudari tirukan. Untuk lebih mengundang hidayah.
Penanya (Amuta) : “Saya bersaksi bahwa tidak
ada Tuhan kecuali Allah. dan Nabi Muhammad adalah utusan dan hamba Allah.”
Dr. Zakir : “Masya Allah saudariku, anda
sekarang muslim, semoga Allah memberikanmu pahala, dan semoga Allah
memasukkanmu ke dalam surga. Saudari, seperti yang saya katakan tadi, jika kamu
punya pertanyaan apapun. Mohon jangan malu, anda bisa menghubungi organisasi
lokal di sini. Jika punya pertanyaan anda bisa mengirimkan email kepada
organisasi kami islam@irf.net .
Kami punya divisi yang menangani jika saudari punya pertanyaan, permintaan atau
masalah. Saudari, kamu tahu, saat kita belajar dan memahami apa itu Islam,
lakukanlah dengan pelan-pelan dan konsisten. Yang paling penting adalah masalah
iman. Masalah syari’at pelajari dengan pelan dan konsisten. Apapun yang saudari
pelajari, saudari bisa bertanya dan bisa mengikuti, dan secara pelan-pelan
Insya Allah. Insya Allah saudari bisa mempraktekan semua ajaran Islam. Terima
kasih saudariku.”
Penanya (Amuta) : “Apakah ada organisasi
yang bisa mengajari saya bagaimana caranya sholat, dan melakukan hal lain?”
Dr. Zakir : “Ada organisasi yang bernama Darul
(…) organisasi ini mempunyai perkumpulan wanita, dan saya pikir, disamping
saudari adalah saudari Yasmin, istri dari teman saya yang merupakan salah satu
anggota dari organisasi tersebut. Pada organisasi tersebut saudari bisa
berhubungan dengan para sukarelawan. Dan mereka sudah seharusnya membantumu dan
mengajarimu bagaimana caranya berdoa, shalat, dan aspek-aspek Islam lainnya.
Terima kasih saudari.”
Sumber : www.syahida.com