Berkurban pada hari raya Idul Adha
merupakan ibadah yang dilaksanakan sekali dalam setahun. Tapi walaupun
hanya sekali setahun, banyak umat Islam yang masih enggan melakukannya.
Biasanya,
ada saja alasan yang dilontarkan bagi yang tidak ingin berkurban,
seperti tidak memiliki uang atau tabungan. Ironisnya, banyak masyarakat
perokok yang mudah sekali membeli rokok namun menyisihkan sedikit saja
uangnya untuk berkurban tidak dilakukan. Padahal, semestinya perokok
lebih mampu untuk membeli hewan kurban.
Dengan merokok satu hari
dapat menghabiskan Rp 12 ribu per bungkus. Jika selama satu bulan maka
akan menghabiskan uang sejumlah Rp 360 ribu. Sedangkan jika selama
setahun uang yang dihabiskan untuk merokok sebanyak Rp 4,32 juta.
Begitupula ketika seseorang dengan mudahnya membeli sebuah alat
telekomunikasi yang harganya jutaan rupiah, walaupun alat telekomunikasi
yang lama terbilang masih layak pakai, namun ketika keluar merek baru,
tanpa pertimbangan yang cukup matang langsung dibeli.
Sebenarnya,
jika kita ingin berkurban seekor kambing atau domba, maka kita dapat
mencicilnya selama setahun, setiap hari hanya dengan menyisihkan uang
sekitar Rp 7 ribu maka dalam sebulan akan terkumpul sekitar Rp 210 ribu,
jika dikumpulkan selama setahun, maka akan didapatkan uang sebesar Rp
2,52 juta. Dengan hitungan perkiraan tersebut maka sebenarnya perokok
lebih mampu untuk membeli hewan kurban, karena untuk membeli rokok saja
mampu mengapa untuk berkurban tidak?
Maka pantaslah seringkali
kita temukan ilustrasi atau tulisan sindiran di dunia maya yang
mengungkapkan ketidakmampuan seseorang dalam berkurban dengan kalimat
“Qurban Setahun Sekali Bilang Gak Mampu??!!….” (abr/dakwatuna)
Sumber: www.dakwatuna.com
Sumber: www.dakwatuna.com