Monday, 20 January 2014

Pentingnya Berpikir Lateral (1)

berpikir lateral-1Berpikir lateral perlu untuk dibiasakan dan dilakukan setiap hari, berikut adalah kisah sehari-hari untuk dapat direnungkan kembali.
1. A membeli rokok, seharga 11.000 rupiah, tetapi ia tidak memiliki korek api, lalu berkata kepada pelayan toko, "Bisa sekalian diberikan sekotak korek api?" Namun pelayan toko tidak memberikannya.
B membeli rokok, seharga 11.000 rupiah, ia juga tidak memiliki korek api, lalu berkata kepada pelayan toko, "Diskon 1.000 perak dong." Akhirnya, ia menggunakan 1.000 rupiah tersebut untuk membeli sekotak korek api. Ini adalah efek marginal psikologis yang paling sederhana.
Kasus A: Pemilik berpikir di barang yang satu sudah mendapat untung, barang yang lain tidak mendapat untung. Indeks Feeling mendapat untung: 1.
Kasus B: Pemilik berpikir dua komoditas telah mendapat untung,Indeks Feeling mendapat untung: 2.
Tentu saja, kecenderungan psikologis penjual mengarah ke kasus B. Sama halnya, trik psikologis ini juga tercermin dalam 'beli satu gratis satu', pelanggan akan berpikir, memperoleh satu barang dengan gratis, jadi beruntung, sebenarnya semuanya adalah efek marjinal psikologis yang bermain.
Makna : Berganti ke cara yang lain sering kali bisa menjadi suatu efek yang tak terduga. Biasanya banyak hal dengan pendekatan yang berbeda akan menghasilkan hasil yang berbeda pula. Dalam perjalanan hidup manusia, meningkatkan model mental dan cara berpikir adalah sangat penting.
2. Ada seorang anak lelaki, suatu hari ibunya membawanya ke toko untuk membeli sesuatu. Pemilik toko melihat anak itu sangat menarik, lalu membuka toples permen menyuruh anak kecil tersebut mengambil sendiri segenggam permen. Tetapi si anak tidak bertindak apapun. Setelah beberapa kali menyuruh, akhirnya si pemilik toko sendiri yang mengambilkan segenggam permen dan dimasukkan ke dalam sakunya.
Sesampainya di rumah, sang ibu dengan heran bertanya kepada anak itu, mengapa dirinya tidak mengambil sendiri permen itu tetapi harus pemilik toko mengambilkan untuknya. Anak kecil ini menjawab dengan indahnya, "Karena tangan saya lebih kecil, sedangkan tangan pemilik toko itu lebih besar, sehingga yang diambilnya pasti lebih banyak daripada jika saya yang ambil."
Makna : Ini adalah seorang anak yang cerdas, ia mengetahui keterbatasannya sendiri, tetapi yang lebih penting, ia juga mengetahui orang lain lebih kuat dari dirinya. Semuanya tidak bergantung pada kekuatan kita sendiri, dan belajar untuk bergantung pada orang lain pada waktu yang tepat, adalah rendah hati, namun juga sesuatu yang cerdas.
3. Pembawa acara terkenal asal AS, Richard Linklater, suatu hari mewawancarai seorang anak kecil dan bertanya, "Apa cita-citamu setelah dewasa?"
Anak kecil itu dengan naïf menjawab, "Ah ...... Saya ingin menjadi seorang pilot pesawat!"
Linklater melanjutkan bertanya, "Jika suatu hari, pesawatmu terbang di atas Samudera Pasifi k semua mesinnya macet, apa yang akan kau lakukan?"
Anak kecil ini berpikir sejenak, "Saya akan memberitahu orang yang duduk di pesawat memasang sabuk pengaman, lalu saya akan memakai parasut dan melompat keluar."
Ketika seluruh penonton di tempat tertawa terbahak-bahak, Linklater terus memperhatikan anak tersebut, untuk melihat apakah dia seorang anak yang sok pintar.
Tanpa diduga, dua baris air mata mengalir di pipi anak itu, dan membuat Linklater menemukan kasih sayang di hati anak tersebut jauh melampaui kata-katanya.
Lalu Linklater sengaja bertanya lagi kepadanya, "Mengapa kamu harus berbuat demikian?"
Jawaban bocah kecil itu telah mengungkapkan pikiran-pikiran tulusnya, "Saya hanya ingin mengambil bahan bakar, saya akan kembali lagi."
Makna : Ini adalah 'seni mendengarkan'. Pertama, harus mendengarkan, jangan hanya mendengarkan separuh. Ke-2, jangan menempatkan makna pikiran kita sendiri untuk diproyeksikan ke dalam kata-kata orang lain. Harus belajar mendengar, mendengarkan dengan cermat, dan dengan rendah hati.
4. Ada dua orang biksu masing-masing tinggal di dua kuil, di dua gunung yang berdekatan. Antara kedua gunung ini terdapat sebuah sungai. Setiap hari kedua biksu ini pada saat bersamaan akan turun ke gunung mengambil air di sungai tersebut. Lama-kelamaan mereka menjadi teman baik. Setiap hari mengambil air tanpa disadari waktu telah berlalu selama 5 tahun.
Tiba-tiba suatu hari biksu yang tinggal di sisi kanan gunung tidak turun mengambil air, biksu yang tinggal di sisi kiri gunung di dalam hati berpikir, "Ia mungkin ketiduran." Biksu itu kemudian tidak terlalu memikirkannya.
Tetapi tidak disangka keesokkan harinya biksu yang tinggal di sisi kanan gunung masih tidak turun mengambil air, dan hari ke-3 juga sama. Setelah seminggu berlalu masih begitu, setelah sebulan berlalu akhirnya biksu yang tinggal di sisi kiri gunung tidak dapat menahan diri lagi, di dalam hatinya berpikir, "Temanku ini mungkin sakit, saya harus pergi mengunjunginya, dan melihat apa yang bisa saya lakukan untuk membantunya".
Biksu tersebut kemudian memanjat sisi kiri gunung untuk mengunjungi teman lamanya itu. Ketika sampai di kuil temannya, dan melihat teman lamanya ia sangat terkejut, karena teman lamanya sedang berada di depan kuil bermain tai chi, dan tidak tampak layaknya seseorang yang sudah tidak minum air selama satu bulan.
Dia sangat penasaran dan bertanya, "Anda sudah satu bulan tidak turun gunung mengambil air, apakah Andadapat hidup tanpa meminum air selama satu bulan?"
Biksu yang tinggal di sisi kiri gunung menarik dia dan berkata, "Mari, saya akan menunjukkan sesuatu kepada Anda."
Lalu dia membawa biksu, tamunya, pergi ke halaman belakang kuil, lalu menunjuk ke sebuah sumur dan berkata, "Setiap hari selama 5 tahun ini, setelah saya selesai mengerjakan pekerjaan rumah, saya akan meluangkan waktu untuk menggali sumur. Meskipun terkadang sibuk, tetapi dapat menggali seberapa banyak .. maka saya menggali sebegitu banyak. Sekarang akhirnya air sumur sudah tergali, saya tidak perlu turun ke gunung mengambil air lagi, sehingga saya dapat memiliki lebih banyak waktu untuk berlatih tai chi favorit saya."
Makna : Seberapa besar gaji kita di perusahaan, diibaratnya seperti mengambil air. Jika kita tidak mengambil kesempatan setelah pulang bekerja untuk menggali sumur sendiri, mengembangkan kekuatan sendiri di sisi lain, kelak jika telah tua, kemampuan fi sik kita sudah tidak dapat sebanding saat masih muda. Dengan memiliki sumur maka kita masih memiliki air untuk di minum, bahkan dapat meminumnya dengan sangat santai.
5. Ada dua orang bersepakat naik ke atas gunung untuk mencari batu yang indah. Si A memikul sebuah keranjang penuh dengan batu, sementara di keranjang si B hanya terdapat satu buah batu yang dia pikir adalah batu yang paling indah.
Si A pun menertawakan si B, "Mengapa Anda hanya memilih satu?"
"Batu indah meskipun banyak, namun saya hanya memilih salah satu yang paling indah sudah cukup, " jawab si B. Mendengar jawaban tersebut si A hanya tertawa tanpa berkata apapun.
Dalam perjalanan pulang, A merasa bebannya semakin lama semakin berat, akhirnya ia hanya bisa terus-menerus harus memilih batu yang paling jelek dari keranjangnya untuk dibuang. Ketika sudah di bawah akhirnya batu yang tertinggal hanya satu.
Makna : Ada banyak hal dalam hidup ini memang patut untuk dikenang, namun terkadang Anda harus belajar untuk melepaskannya.
6. Ada sebuah pabrik pasta gigi, produknya berkualitas, kemasannya indah, disukai pelanggan, omset selama 10 tahun berturut-turut meningkat terus, dengan tingkat pertumbuhan tahunannya sebesar 10-20%.
Saat memasuki tahun ke-11, kinerja pabrik mulai melambat, dan setelah berlangsung selama dua tahun masih saja demikian. Manajer senior perusahaan mengadakan pertemuan untuk membahas bagaimana menyelesaikan masalah tersebut.
Di dalam rapat, presiden perusahaan berjanji, "Barang siapa bisa menemukan solusi untuk masalah ini, sehingga pertumbuhan kinerja perusahaan meningkat, akan mendapatkan bonus sebesar 100 juta rupiah."
Tak lama kemudian ada seorang manajer muda kemudian berdiri dan menyerahkan sebuah catatan. Setelah membacanya, sang presiden segera menandatangani sebuah cek senilai 100 juta rupiah untuk manajer muda tersebut.
Pada catatan itu tertulis, "Dengan memperluas kemasan 1 mm lebih besar dari mulut pasta gigi yang sekarang." Sehingga, setiap konsumen, setiap pagi hari akan mengeluarkan pasta gigi yang sama panjang, namun dengan lebar mulut kemasan yang sudah diperbesar 1 mm, maka masing-masing konsumen akan memakai 1 mm lebih banyak dibanding sebelumnya, sehingga konsumsi harian akan bertambah sebanyak itu pula.
Lalu perusahaan itu segera mengubah kemasan pasta gigi dengan 1 mm lebih lebar. Pada tahun ke-14, omset perusahaan itu telah meningkat sebesar 32%.
Makna : Dalam menghadapi perubahan kehidupan, kita sering terbiasa dengan konsep pemikiran masa lalu. Sesungguhnya, jika kita memperluas 1 mm diameter hati kita, maka Anda akan melihat perubahan dalam kehidupan memiliki sisi positif, penuh dengan peluang dan tantangan.(hui/ran)
BERSAMBUNG