Berpikir lateral perlu untuk dibiasakan
dan dilakukan setiap hari, berikut adalah kisah sehari-hari untuk dapat
direnungkan kembali.
1. A membeli
rokok, seharga 11.000 rupiah, tetapi ia tidak memiliki korek api, lalu
berkata kepada pelayan toko, "Bisa sekalian diberikan sekotak korek
api?" Namun pelayan toko tidak memberikannya.
B
membeli rokok, seharga 11.000 rupiah, ia juga tidak memiliki korek api,
lalu berkata kepada pelayan toko, "Diskon 1.000 perak dong." Akhirnya,
ia menggunakan 1.000 rupiah tersebut untuk membeli sekotak korek api.
Ini adalah efek marginal psikologis yang paling sederhana.
Kasus
A: Pemilik berpikir di barang yang satu sudah mendapat untung, barang
yang lain tidak mendapat untung. Indeks Feeling mendapat untung: 1.
Kasus B: Pemilik berpikir dua komoditas telah mendapat untung,Indeks Feeling mendapat untung: 2.
Tentu
saja, kecenderungan psikologis penjual mengarah ke kasus B. Sama
halnya, trik psikologis ini juga tercermin dalam 'beli satu gratis
satu', pelanggan akan berpikir, memperoleh satu barang dengan gratis,
jadi beruntung, sebenarnya semuanya adalah efek marjinal psikologis yang
bermain.
Makna : Berganti ke cara
yang lain sering kali bisa menjadi suatu efek yang tak terduga. Biasanya
banyak hal dengan pendekatan yang berbeda akan menghasilkan hasil yang
berbeda pula. Dalam perjalanan hidup manusia, meningkatkan model mental
dan cara berpikir adalah sangat penting.
2.
Ada seorang anak lelaki, suatu hari ibunya membawanya ke toko untuk
membeli sesuatu. Pemilik toko melihat anak itu sangat menarik, lalu
membuka toples permen menyuruh anak kecil tersebut mengambil sendiri
segenggam permen. Tetapi si anak tidak bertindak apapun. Setelah
beberapa kali menyuruh, akhirnya si pemilik toko sendiri yang
mengambilkan segenggam permen dan dimasukkan ke dalam sakunya.
Sesampainya
di rumah, sang ibu dengan heran bertanya kepada anak itu, mengapa
dirinya tidak mengambil sendiri permen itu tetapi harus pemilik toko
mengambilkan untuknya. Anak kecil ini menjawab dengan indahnya, "Karena
tangan saya lebih kecil, sedangkan tangan pemilik toko itu lebih besar,
sehingga yang diambilnya pasti lebih banyak daripada jika saya yang
ambil."
Makna : Ini adalah seorang
anak yang cerdas, ia mengetahui keterbatasannya sendiri, tetapi yang
lebih penting, ia juga mengetahui orang lain lebih kuat dari dirinya.
Semuanya tidak bergantung pada kekuatan kita sendiri, dan belajar untuk
bergantung pada orang lain pada waktu yang tepat, adalah rendah hati,
namun juga sesuatu yang cerdas.
3.
Pembawa acara terkenal asal AS, Richard Linklater, suatu hari
mewawancarai seorang anak kecil dan bertanya, "Apa cita-citamu setelah
dewasa?"
Anak kecil itu dengan naïf menjawab, "Ah ...... Saya ingin menjadi seorang pilot pesawat!"
Linklater
melanjutkan bertanya, "Jika suatu hari, pesawatmu terbang di atas
Samudera Pasifi k semua mesinnya macet, apa yang akan kau lakukan?"
Anak
kecil ini berpikir sejenak, "Saya akan memberitahu orang yang duduk di
pesawat memasang sabuk pengaman, lalu saya akan memakai parasut dan
melompat keluar."
Ketika seluruh
penonton di tempat tertawa terbahak-bahak, Linklater terus memperhatikan
anak tersebut, untuk melihat apakah dia seorang anak yang sok pintar.
Tanpa
diduga, dua baris air mata mengalir di pipi anak itu, dan membuat
Linklater menemukan kasih sayang di hati anak tersebut jauh melampaui
kata-katanya.
Lalu Linklater sengaja bertanya lagi kepadanya, "Mengapa kamu harus berbuat demikian?"
Jawaban
bocah kecil itu telah mengungkapkan pikiran-pikiran tulusnya, "Saya
hanya ingin mengambil bahan bakar, saya akan kembali lagi."
Makna
: Ini adalah 'seni mendengarkan'. Pertama, harus mendengarkan, jangan
hanya mendengarkan separuh. Ke-2, jangan menempatkan makna pikiran kita
sendiri untuk diproyeksikan ke dalam kata-kata orang lain. Harus belajar
mendengar, mendengarkan dengan cermat, dan dengan rendah hati.
4.
Ada dua orang biksu masing-masing tinggal di dua kuil, di dua gunung
yang berdekatan. Antara kedua gunung ini terdapat sebuah sungai. Setiap
hari kedua biksu ini pada saat bersamaan akan turun ke gunung mengambil
air di sungai tersebut. Lama-kelamaan mereka menjadi teman baik. Setiap
hari mengambil air tanpa disadari waktu telah berlalu selama 5 tahun.
Tiba-tiba
suatu hari biksu yang tinggal di sisi kanan gunung tidak turun
mengambil air, biksu yang tinggal di sisi kiri gunung di dalam hati
berpikir, "Ia mungkin ketiduran." Biksu itu kemudian tidak terlalu
memikirkannya.
Tetapi tidak disangka
keesokkan harinya biksu yang tinggal di sisi kanan gunung masih tidak
turun mengambil air, dan hari ke-3 juga sama. Setelah seminggu berlalu
masih begitu, setelah sebulan berlalu akhirnya biksu yang tinggal di
sisi kiri gunung tidak dapat menahan diri lagi, di dalam hatinya
berpikir, "Temanku ini mungkin sakit, saya harus pergi mengunjunginya,
dan melihat apa yang bisa saya lakukan untuk membantunya".
Biksu
tersebut kemudian memanjat sisi kiri gunung untuk mengunjungi teman
lamanya itu. Ketika sampai di kuil temannya, dan melihat teman lamanya
ia sangat terkejut, karena teman lamanya sedang berada di depan kuil
bermain tai chi, dan tidak tampak layaknya seseorang yang sudah tidak
minum air selama satu bulan.
Dia
sangat penasaran dan bertanya, "Anda sudah satu bulan tidak turun gunung
mengambil air, apakah Andadapat hidup tanpa meminum air selama satu
bulan?"
Biksu yang tinggal di sisi kiri gunung menarik dia dan berkata, "Mari, saya akan menunjukkan sesuatu kepada Anda."
Lalu
dia membawa biksu, tamunya, pergi ke halaman belakang kuil, lalu
menunjuk ke sebuah sumur dan berkata, "Setiap hari selama 5 tahun ini,
setelah saya selesai mengerjakan pekerjaan rumah, saya akan meluangkan
waktu untuk menggali sumur. Meskipun terkadang sibuk, tetapi dapat
menggali seberapa banyak .. maka saya menggali sebegitu banyak. Sekarang
akhirnya air sumur sudah tergali, saya tidak perlu turun ke gunung
mengambil air lagi, sehingga saya dapat memiliki lebih banyak waktu
untuk berlatih tai chi favorit saya."
Makna
: Seberapa besar gaji kita di perusahaan, diibaratnya seperti mengambil
air. Jika kita tidak mengambil kesempatan setelah pulang bekerja untuk
menggali sumur sendiri, mengembangkan kekuatan sendiri di sisi lain,
kelak jika telah tua, kemampuan fi sik kita sudah tidak dapat sebanding
saat masih muda. Dengan memiliki sumur maka kita masih memiliki air
untuk di minum, bahkan dapat meminumnya dengan sangat santai.
5.
Ada dua orang bersepakat naik ke atas gunung untuk mencari batu yang
indah. Si A memikul sebuah keranjang penuh dengan batu, sementara di
keranjang si B hanya terdapat satu buah batu yang dia pikir adalah batu
yang paling indah.
Si A pun menertawakan si B, "Mengapa Anda hanya memilih satu?"
"Batu
indah meskipun banyak, namun saya hanya memilih salah satu yang paling
indah sudah cukup, " jawab si B. Mendengar jawaban tersebut si A hanya
tertawa tanpa berkata apapun.
Dalam
perjalanan pulang, A merasa bebannya semakin lama semakin berat,
akhirnya ia hanya bisa terus-menerus harus memilih batu yang paling
jelek dari keranjangnya untuk dibuang. Ketika sudah di bawah akhirnya
batu yang tertinggal hanya satu.
Makna : Ada banyak hal dalam hidup ini memang patut untuk dikenang, namun terkadang Anda harus belajar untuk melepaskannya.
6.
Ada sebuah pabrik pasta gigi, produknya berkualitas, kemasannya indah,
disukai pelanggan, omset selama 10 tahun berturut-turut meningkat terus,
dengan tingkat pertumbuhan tahunannya sebesar 10-20%.
Saat
memasuki tahun ke-11, kinerja pabrik mulai melambat, dan setelah
berlangsung selama dua tahun masih saja demikian. Manajer senior
perusahaan mengadakan pertemuan untuk membahas bagaimana menyelesaikan
masalah tersebut.
Di dalam rapat,
presiden perusahaan berjanji, "Barang siapa bisa menemukan solusi untuk
masalah ini, sehingga pertumbuhan kinerja perusahaan meningkat, akan
mendapatkan bonus sebesar 100 juta rupiah."
Tak
lama kemudian ada seorang manajer muda kemudian berdiri dan menyerahkan
sebuah catatan. Setelah membacanya, sang presiden segera menandatangani
sebuah cek senilai 100 juta rupiah untuk manajer muda tersebut.
Pada
catatan itu tertulis, "Dengan memperluas kemasan 1 mm lebih besar dari
mulut pasta gigi yang sekarang." Sehingga, setiap konsumen, setiap pagi
hari akan mengeluarkan pasta gigi yang sama panjang, namun dengan lebar
mulut kemasan yang sudah diperbesar 1 mm, maka masing-masing konsumen
akan memakai 1 mm lebih banyak dibanding sebelumnya, sehingga konsumsi
harian akan bertambah sebanyak itu pula.
Lalu
perusahaan itu segera mengubah kemasan pasta gigi dengan 1 mm lebih
lebar. Pada tahun ke-14, omset perusahaan itu telah meningkat sebesar
32%.
Makna : Dalam menghadapi
perubahan kehidupan, kita sering terbiasa dengan konsep pemikiran masa
lalu. Sesungguhnya, jika kita memperluas 1 mm diameter hati kita, maka
Anda akan melihat perubahan dalam kehidupan memiliki sisi positif, penuh
dengan peluang dan tantangan.(hui/ran)
BERSAMBUNG