1.
Gagak berdiri di pohon, sepanjang hari tanpa melakukan apa pun. Kelinci
terkesan melihat burung gagak yang santai lalu bertanya, "Apakah aku
bisa sama denganmu , setiap hari menganggur?" Gagak menjawab, "Tentu
saja, kenapa tidak?"
Kemudian,
kelinci itu mulai beristirahat di tanah kosong di bawah pohon.
Tiba-tiba, seekor rubah muncul, ia pun melompat dan menerkam kelinci,
dan tamatlah riwayat kelinci.
Makna :
Jika Anda ingin berdiri tanpa melakukan apa-apa, maka Anda harus
berdiri di tempat tinggi, atau bahkan sangat sangat tinggi.
2.
Di masa lalu, ada dua orang yang sedang kelaparan mendapatkan pemberian
dari seorang tua berupa sebatang pancing dan sekeranjang ikan segar.
Salah satu di antara mereka menginginkan keranjang ikan, dan yang
lainnya meminta pancing, setelah itu mereka berpisah.
Orang
yang mendapatkan sekeranjang ikan tersebut langsung mempersiapkan api
kayu kering untuk memasak ikan di tempat, dan melahapnya dengan rakus.
Sebelum menikmati keharuman aroma ikan tersebut, dengan segera ikan
berikut sup ikannya sudah dimakan habis. Hari dan minggu pun berlalu, ia
akhirnya ditemukan mati kelaparan di sebelah keranjang ikan yang telah
kosong.
Sedangkan yang satu lagi
membawa pancingnya terus berjalan dalam keadaan menahan lapar, selangkah
demi selangkah berjalan ke arah pantai, tetapi ketika di tempat yang
tidak jauh ia melihat samudra biru, seluruh kekuatan tubuhnya juga sudah
terkuras habis, ia hanya bisa berputus asa dengan penyesalan yang tak
berujung meninggalkan dunia ini, tanpa pernah bertemu pantai.
Ada
dua orang lapar yang lain, mereka juga menerima berkah hadiah dari
orang tua yang sama, yakni sebatang pancing dan sekeranjang ikan. Hanya
saja mereka tidak berjalan secara terpisah, tetapi bersepakat untuk
bekerja sama dalam menemukan laut dan mereka berdua setiap kali hanya
memakan seekor ikan, setelah melalui perjalanan jauh, akhirnya mereka
sampai juga ke pantai.
Sejak saat
itu, keduanya setiap hari memulai mata pencahariannya dengan menangkap
ikan, beberapa tahun kemudian, mereka membangun rumah dan masing-masing
telah berkeluarga dan memiliki anak serta memiliki kapal nelayan mereka
sendiri. Mereka hidup dengan tentram dan bahagia.
Makna
: Seseorang yang hanya melihat keuntungan di depan mata, akhirnya akan
mendapatkan kegembiraan yang berumur pendek. Sementara seseorang dengan
tujuan hidup yang tinggi, juga harus menghadapi realita kehidupan. Hanya
dengan menggabungkan idealisme dan realitalah baru memungkinkan orang
untuk menjadi sukses. Kadang-kadang, sebuah kebenaran yang sederhana,
cukup untuk memberikan inspirasi kehidupan yang bermakna.
3.
Seorang siswa Konfusius ketika sedang memasak bubur, menemukan barang
kotor jatuh ke dalam panci bubur. Ia pun bergegas mengambilnya keluar
dengan sendok. Ketika ingin membuangnya, tiba-tiba ia tersadar bahwa
beras dan bubur sulit didapat, maka ia memakannya.
Kebetulan
di saat itu Konfusius masuk ke dalam dapur dan berpikir bahwa siswa itu
telah mencuri makanan, lalu memarahi siswa yang bertanggung jawab
memasak tersebut. Setelah diberi penjelasan, semua orang pun mengerti
duduk persoalannya. Konfusius dengan terharu berkata, "Hal-hal yang
terlihat oleh mata kepala saya sendiri belum tentu benar, apalagi hanya
mendengar 'katanya', 'katanya', 'kata orang' ?"
Makna
: Pemasaran adalah bisnis yang bersifat organisatoris, karena
menggunakan banyak orang, masalah personalia pun berlimpah. Kita sering
mendengar kata-kata yang sulit dibedakan kebenaran ataupun kesalahannya,
seperti perusahaan X menyerang perusahaan lain, kasus seperti ini
seringkali membingungkan dan dapat memengaruhi kepercayaan. Jadi, dengan
menemukan kebenaran dan tidak mudah memercayai rumor, akan membuat
usaha yang telah didirikan dengan susah payah tidak mudah hancur begitu
saja.
4. Ada seorang pelajar yang
sudah ketiga kalinya datang ke kotaraja untuk mengikuti ujian negara,
dan tinggal di sebuah penginapan langganannya.
Dua
hari sebelum ujian ia bermimpi 3 kali, mimpi pertama adalah dirinya
sedang menanam sawi di dinding, mimpi kedua adalah di saat hujan, ia
mengenakan caping dan sekaligus memakai payung, mimpi ketiga adalah
mimpi berbaring bersama dengan adik sepupu yang ia cintai, namun dalam
posisi bertolak punggung. Ketiga mimpi itu tampaknya bermakna mendalam.
Keesokan
harinya si pemuda tersebut mencari peramal nasib untuk mendapat
penjelasan mengenai mimpinya. Peramal itu setelah mendengar ceritanya,
langsung menepuk pahanya dan berkata, "Lebih baik Anda pulang saja. Coba
Anda pikirkan, menanam sayur pada dinding tinggi berarti suatu
pekerjaan yang sia-sia. Memakai caping dan payung bersamaan bukankah
juga mubazir? Berbaring bersama sepupu di tempat tidur tapi saling
bertolak punggung, bukankah berarti tidak ada permainan?"
Pelajar
tersebut setelah mendengar menjadi frustrasi, ia kembali ke penginapan
untuk berkemas mempersiapkan kepulangannya. Pemilik penginapan merasa
heran dan bertanya, "Bukankah besok akan ujian, mengapa hari ini justru
mau pulang kampung?"
Si pelajar
lantas menceritakan apa yang terjadi, setelah mendengarnya, si pemilik
penginapan malah menjadi gembira dan berucap, "Oh ya, saya juga bisa
memaknai mimpi. Saya justru merasakan, sekali ini Anda harus tinggal.
Coba Anda pikirkan, menanam sawi di dinding bukankah Anda akan berhasil?
Memakai caping sekaligus payung bukankah berarti kali ini pasti
persiapan Anda sudah bagus dan tak akan gagal. Tidur bertolak punggung
bukankah berarti setelah Anda berhasil dan membalikkan tubuh berarti
akan mendapatkannya?"
Setelah
mendengar penjelasan tersebut si pelajar merasa perkataan orang itu
lebih masuk akal, sehingga dengan penuh semangat ia mengikuti ujian dan
ia benar-benar telah berhasil lulus.
Makna
: Orang yang berpikiran positif, laiknya Matahari, pergi ke mana pun
semuanya akan tersinari terang. Sebaliknya, orang yang berpikiran
negatif, laiknya Bulan, ada saatnya terang (bulan purnama) dan gelap.
Pikiran sekilas menentukan kehidupan kita, berpikiran yang bagaimana,
akan menentukan masa depan Anda.
5.
Di suatu malam, hari sudah sangat gelap, sepasang manula berjalan
memasuki sebuah hotel, mereka ingin menyewa sebuah kamar. Resepsionis
menjawab, "Maaf, hotel kami telah penuh dipesan, tidak ada kamar
kosong."
Namun melihat pasangan
manula tersebut sudah sangat lelah, si resepsionis tidak tega melihat
mereka harus mencari penginapan lain dalam kondisi selarut itu. Selain
itu kota tersebut adalah sebuah kota kecil sehingga tampaknya semua
penginapan sudah penuh dan tutup. Tidak mungkin membiarkan mereka pada
larut malam seperti ini tidur di jalanan.
Karena
kasihan akhirnya resepsionis yang baik hati itu membawa mereka ke
sebuah kamar dan berkata, "Mungkin ini bukan yang terbaik, tapi sekarang
yang bisa saya lakukan hanyalah ini."
Di
hadapan pasangan manula ini ternyata adalah sebuah kamar yang rapi dan
bersih, maka menginaplah mereka dengan senang hati. Keesokan harinya,
ketika mereka datang ke kasir hendak membayar, resepsionis itu
mengatakan, "Tidak usah, saya hanya meminjamkan kamar saya kepada kalian
menginap satu malam. Saya berharap perjalanan kalian menyenangkan."
Rupanya
demikian, si resepsionis sendiri semalaman tidak tidur, ia berjaga
semalaman seorang diri di kasir depan. Pasangan manula itu sangat
tersentuh dengan ketulusan gadis itu, lalu si kakek berkata, "Nak, Anda
adalah resepsionis hotel terbaik yang pernah saya jumpai. Anda akan
mendapatkan pahala."
Resepsionis itu
hanya tersenyum dan mengatakan tidak masalah, lalu mengantar mereka
keluar pintu, kemudian berbalik dan melanjutkan pekerjaannya sendiri dan
hal tersebut sama sekali telah terlupakan.
Tidak
disangka pada suatu hari, si resepsionis menerima sepucuk surat yang di
dalamnya berisi sebuah tiket sekali jalan ke New York dengan pesan
singkat, mengundangnya untuk melakukan suatu pekerjaan lain. Maka
terbanglah ia ke New York, sesuai dengan petunjuk surat itu ia datang ke
suatu tempat, setelah mendongak, terlihat sebuah hotel berdiri megah di
hadapannya.
Ternyata suami istri
manula yang ia bantu mendapatkan kamar itu memiliki aset ratusan juta
dollar. Orang kaya tersebut kemudian membeli sebuah hotel besar yang
diperuntukkan bagi si resepsionis, karena merasa yakin bahwa ia akan
mampu mengelola operasional hotel dengan baik. Inilah kisah legendaries
dari manajer pertama Hotel Hilton, salah satu hotel yang paling terkenal
di dunia.
Makna : Sesuatu dimulai
dari pikiran bijaksana dari si resepsionis hotel yang penuh belas kasih,
yakni: "Coba biarkan saya memikirkan caranya ......" Kehidupan dan
pengalaman yang sukses membutuhkan logika yang ketat, penalaran wajar,
dan konfi rmasi yang akurat. Selain itu, dengan mengandalkan kemanusiaan
yang indah, akan menghasilkan detail yang mengharukan dan akhir bahagia
yang tak terduga. (hui/ran)