Jakarta, Kemdikbud ---
Seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun 2014 secara nasional
akan dilaksanakan dengan menggunakan Computer Aided Test (CAT).
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyediakan lebih dari
20 ribu komputer yang berada di perguruan tinggi dan Lembaga Penjaminan
Mutu Pendidikan (LPMP) di seluruh Indonesia untuk mendukung proses
seleksi tersebut.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud),
Mohammad Nuh, mengatakan, Kemdikbud sebelumnya pernah melaksanakan uji
kompetensi guru (UKG) dengan menggunakan komputer-komputer tersebut.
Dengan peserta sebanyak 1,3 juta guru di seluruh Indonesia, penggunaan
komputer sebagai alat tes sangat menghemat biaya.
“Kalau saya bayangkan buat tes tertulis untuk 1,3
juta guru, berapa biayanya?” kata Mendikbud usai melakukan serah terima
berkas soal seleksi CPNS dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi, Azwar Abu Bakar, di kantor Kementerian PAN RB,
Rabu (23/07).
Mendikbud mengatakan, kelayakan komputer-komputer
yang akan digunakan dalam seleksi CPNS ditinjau terlebih dahulu oleh tim
panitia. Harapannya, dengan metode CAT ini akan meningkatkan kualitas
pegawai negeri sipil yang diterima. Selain itu, sistem ini juga untuk
menghindari terjadinya praktik penyimpangan seperti korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
“PNS-PNS yang akan datang adalah orang-orang
paling baik dari putera puteri bangsa kita baik dari sisi kompetensi
keterampilan, pengetahuan, sikap, maupun intergritas nasionalnya,
sehingga bisa memberi layanan yang terbaik kepada masyarakat,” katanya.
Senada dengan Mendikbud, Menpan RB Azwar Abu Bakar
mengatakan, gagasan untuk menggunakan CAT dalam seleksi CPNS didasari
keinginan untuk memperbaiki kekurangan yang terjadi pada seleksi-seleksi
sebelumnya. Dengan adanya kerja sama dengan Kemdikbud ini, kata dia,
proses seleksi CPNS ini diharapkan akan lebih baik. “Awalnya kita
berencana melakukan tes di 33 provinsi saja. Tapi teman-teman di
perguruan tinggi mengatakan Kemdikbud punya 23 ribu sekian CAT. Dengan
begini, kita bisa mendapatkan putra putri terbaik bangsa yang
berintelektual tinggi dan berkepribadian,” katanya.
Menpan menambahkan, dengan proses yang transparan
dan akuntabel, pemerintah ingin mengembalikan kepercayaan masyarakat,
juga merangsang anak bangsa bekerja dengan baik. Selain itu, penggunaan
CAT juga menghemat anggaran. “Negara akan lebih ringan. Karena
anggarannya bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang lebih
mendesak,” katanya. (Aline Rogeleonick)
Sumber : Kemendikbud