Salah satu peristiwa yang akan terjadi pertama kali pada hari kiamat
adalah ditiupnya sangkakala oleh Malaikat Israfil atas perintah Allah
SWT.
Hal ini diingatkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya,
“Dan
ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi
kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu
sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya
masing-masing).” (Az-Zumar: 68)
Di beberapa ayat lain juga banyak disebutkan mengenai sangkakala (الصُّورِ).
Terkait
dengan hal ini, beredar kabar bahwa National Aeronautics and Space
Administration (NASA) – sebuah lembaga pemerintah milik Amerika Serikat
yang bertanggung jawab atas program luar angkasa AS – telah menemukan
eksistensi terompet sangkakala tersebut. Benarkah?
Menurut kabar
yang telah lama beredar di internet itu, dalam salah satu misinya, NASA
memiliki sebuah alat yang bernama Wilkinson Microwave Anisotropy Probe
(WMAP). Masih menurut kabar tersebut, alat ini untuk melakukan observasi
terhadap alam semesta untuk menemukan bentuk sebenarnya dari alam
semesta. Dengan alat WMAP tersebut, mereka memperoleh kesimpulan bahwa
alam semesta ini berbentuk seperti terompet, sebagaimana gambar di bawah
ini, demikian kabar yang beredar.
Beberapa
kalangan berpendapat bahwa itu adalah bentuk alam semesta yang seperti
terompet, dan itu merupakan gambaran terompet sangkakala. Benarkah?
Menurut
Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika dari Lembaga Penerbangan dan
Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, hal itu bukan gambaran
fisik alam semesta. “Itu hanya skema pengembangan alam semesta yang
semula sangat kecil, kemudian tiba-tiba berkembang cepat dalam peristiwa
bigbang, lalu mengembang lambat sampai saat ini (13,7 milyar tahun
setelah big bang). Jadi itu hanya diagram”, jelasnya kepada redaksi dakwatuna.
Hal ini sejalan dengan keterangan gambar “terompet” yang ada di halaman NASA.
Situs NASA menjelaskan bahwa gambar “terompet” itu merupakan “garis
waktu alam semesta”. Diagram yang merepresentasikan evolusi alam semesta
selama lebih dari 13,7 miliar tahun. Paling kiri menggambarkan
saat-saat awal yang dapat kita selidiki sekarang, ketika periode
“inflasi” menghasilkan ledakan pertumbuhan eksponensial di alam semesta.
Untuk beberapa miliar tahun ke depan, perluasan alam semesta secara
bertahap melambat. Baru-baru ini, ekspansi mulai cepat lagi sebagai efek
repulsif dari energi gelap yang telah datang untuk mendominasi
perluasan alam semesta.
Jadi, sangkakala memang pasti ada dan
pasti akan ditiup oleh malaikat Israfil pada saat kiamat. Namun temuan
NASA tersebut bukanlah gambaran terompet sangkakala. Wallahu’alam.