JAKARTA - Masalah
kesehatan di Indonesia mendapat perhatian orang terkaya di dunia, Bill
Gates. Kemarin, selama sehari penuh, pendiri raksasa software Microsoft
itu menghabiskan waktu di Indonesia dengan mengunjungi dua kota,
Jogjakarta dan Jakarta.
Gates hanya singgah sekitar dua jam di
Jogja. Konglomerat dunia itu mengunjungi Fakultas Kedokteran UGM untuk
melihat lebih dekat tentang penelitian penyakit demam berdarah
(eliminate dengue) yang hanya ada di negara tropis ini. “Eliminate
Dengue Indonesia adalah riset bersama yang dipimpin Fakultas Kedokteran
UGM dan didanai sepenuhnya oleh Yayasan Tahija Indonesia,” jelas Kepala
Humas UGM Wijayanti kemarin.
Dari Jogja Gates terbang ke Jakarta
untuk menghadiri acara makan siang bersama Indonesia Health Fund yang
merupakan lembaga sosial. Lembaga ini menghimpun dana untuk membiayai
kegiatan-kegiatan kemanusiaan di Indonesia. Pada kesempatan itulah
Gates mengungkapkan komitmennya untuk ikut menyumbang USD 40 juta dolar
(sekitar Rp 450 miliar) bagi perbaikan kesehatan masyarakat Indonesia.
Selain Gates, delapan pengusaha nasional
juga berkomitmen untuk memberikan donasi masing-masing USD 5 juta
selama lima tahun. Dengan demikian, total sumbangan para pengusaha dan
Gates menjadi USD 80 juta (sekitar Rp 900 miliar).
Menurut CEO Tahir Fundation dan Mayapada
Grup Dato Sri Tahir, sumbangan tersebut akan difokuskan pada lima
masalah kesehatan di Indonesia. Yakni, malaria, TBC, HIV-AIDS, keluarga
berencana, dan polio.
“Mr Bill Gates bersedia menyumbang
sebesar kedelapan pengusaha ini berikan. Mereka menyumbang USD 40 juta
untuk lima tahun, maka Mr Bill Gates men-top up (menambah jumlah) itu,”
ujar Tahir.
Delapan pengusaha yang ikut urunan
menyumbang dana untuk kesehatan itu adalah Presiden Direktur dan CEO
Intiland Hendro Gondokusumo, Chief Executive Officer Samali Hotels and
Resort Adrian Bramantyo Musyanif, Presiden Komisioner of Modern Land
Luntungan Honoris, pemilik Sioeng Group Ted Sioeng, The Principal of
Ortus Holdings Limited Edward S. Soeryadjaya, Presiden Direktur Gala
Bumi Perkasa Henry J. Gunawan, Founder of PT Hanson International Tbk
Benny Tjokrosaputro, dan Presiden Direktur of PT Panca Prima Eka
Brothers Anne Patricia Sutanto. Delapan pengusaha tersebut hadir bersama
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono dan Menteri
Kesehatan Nafsiah Mboi.
Saat memberikan sambutan, Gates
mengungkapkan rasa hormatnya atas kesempatan bisa berkontribusi pada isu
kesehatan di Indonesia. “Saya merasa bangga dan saya berterima kasih
dapat bergabung dengan Anda,” ujar Gates dalam sambutannya kemarin.
Gates mengatakan, masalah kesehatan di
Indonesia ini masih cukup banyak. Pihak pemerintah tak bisa
menyelesaikannya sendiri sehingga membutuhkan bantuan dari sektor
swasta. Salah satunya masalah TBC. Gates mengatakan, hingga saat ini
masih banyak kematian di Indonesia yang diakibatkan oleh penyakit
tersebut. “Kami telah bekerja sama dengan untuk membuat antigen vaksin
TB dan HPV,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu sang filantropis
terkemuka di dunia tersebut membagi ceritanya dalam menjalani dunia
filantropis. Dia mengatakan, meski telah menyumbangkan sebagian besar
penghasilannya, hal itu tak kemudian membuat dia jatuh miskin atau
kekurangan. “Malah justru bisnis Microsoft saya semakin berkembang,”
ujarnya. Karena itu, dia mengimbau para pengusaha untuk tidak
segan-segan ikut serta membantu sesama.